December 27, 2011 § 2 Comments

Kado apa yang gak lo pengenin, itu salah satu hashtag yang jadi trending topic pas Natal kemaren. Ada yang bilang kalo dia benar2 gak pengen dapat kado kalender. Hahaha. Wong hitungan hari udah tahun baru. Klo gw, tahun ini gw dapet apa yang gw pengenin selama bertahun2. Lama yak. Alhamdulillah, status gw berubah ke fresh graduate (alias jobless 😀 ). Gw bersyukur banget bisa liat senyum ortu gw. Bisa foto studio bareng keluarga, meski abang pertama gw gak ikut (susah bener).

Akhir tahun mendekat berarti awal tahun datang. Banyak harapan baru dan kesempatan baru. Soal apa yang gw pengenin di tahun depan, pengen gw beberin ke khalayak banyak, yaitu, Semoga …

– Identitas Red John terungkap segera
– Kekuatan magis Merlin ketauan ma Arthur tapi Arthur terima
– Mother di HIMYM terungkap juga
– Identitas “A” di Pretty Little Liars juga ketauan
– Raj bisa ngomong ma cewek tanpa bantuan alkohol
– Nick sama Jess jadian
– Jangan sampe Dexter sama adeknya jadian. Suer, gak ntn lagi deh
– Deb n Grayson ketemu, tapi ttp ma si hakim lucu itu
– Segera rilis GOT season 2
– Chuck & Blaire berakhir dengan happily ever after

#edisipecandutvseries

BON COURAGE A TOUS!!

2011

December 26, 2011 § Leave a comment

Bisa dibilang 2 tahun terakhir adalah tahun berjayanya social media, twitter terutama. Gw secara sengaja (bc: malas) untuk menambah pengetahuan, melihat sudut pandang orang atau gosip2 gak lagi dari buku, majalah (sejak harga dan isi gak sepadan), koran ataupun tivi. Dari gw mau siap2 tidur sampai meskipun mata masih berat untuk minta dibuka, tangan gw udah cantik cari2 hape hanya sekadar apakah ada offline message, twit yang dimention ataupun gak n cari tau berita dari aplikasi. Nowdays, dari twitter aja udah cukup. Sebagai penduduk Jakarta, gw follow @infoll, @detiknews dan @radityadika :)).

Kalau lagi ada sesuatu yang booming atau jadi trending topic, tinggal follow aja sumbernya, kalau udahan yang unfollow :P. Dari masalah sepele kyk antrian @maicih sampai masalah @GKIYasmin yang belum beres sampai sekarang. Untuk masalah kayak bom di utan kayu kemarin atau pendapat soal agama atau politik, gw memilih follow @ulil, @GunturRomli, @kopiganja. Pada dasarnya gw punya pendapat sendiri tapi gw suka liat pertimbangan orang lain, meski pada akhirnya tidak mempengaruhi opini pribadi.

Kalau soal korea, pastinya gw follow @budionodarsono, pendiri detik[dot]com. Itu si bapak suka banget ma SNSD, terutama Sunny.
Gw yakin kalau koneksi nirkabel ini gak nirkabel lagi, dipastikan bandara tutup semua. Macet.

Udah gitu, tahun ini gw berhasil meyakinkan diri gw untuk melakukan hal yang cukup sensitif. Yaitu, memberi selamat kepada beberapa teman gw yang berbeda keyakinan. Setiap tahun gw selalu diselimuti rasa gak pede akan minimnya pengetahuan gw akan agama. Bukan berarti sekarang gw expert. Ini semua personal opinion, kalau gak sesuju, maaf ya.
Alasan gw memberi selamat adalah semata-mata toleransi, sosial, pertemanan, kemanusiaan atau apalah sebutannya. Iya gw tau, banyak yang bilang kalau kasih selamat, dianggap ikut merayakan, yang pada kenyataannya tidak. Setelah tiga hari berpikir, akhirnya gw putuskan untuk mengindahkan alasan itu. Ketika kasih selamat ke seseorang yang berulang tahun, kita turut senang dan bersyukur walaupun umur bertambah tapi dia masih hidup dan bisa merayakan. Tapi, apakah kita diajak makan2. Ketika seseorang menikah, kita turut senang, akhirnya saingan berkurang satu untuk mencari calon :)). Tapi apakah kita diajak threesome *mulaiBB+17.

Alasan gw adalah setiap orang yang mempunyai keyakinan, gw yakin keyakinannya mengajarkan perdamaian, kebaikan. Ilmu KeTuhanan gw masih terlampau amat sangat dangkal, cuma yang gw tahu, gw gak pernah diajarin atau menerima kalimat kalau kita harus memusuhi orang2 yang berbeda keyakinan. Yang gw tahu kalau ada orang yang kita bisa bantu, Nabi Muhammad SAW bilang kalau orang terdekat dulu (tetangga), gak ada tuh ditulis kalau tetangga muslim. Kalau ada yang memberi salam, siapapun itu, wajib hukumnya untuk membalas.

Alasan gw adalah beberapa teman non-muslim gw selalu ngucapin Lebaran. Ketika gw nerima ucapan itu, gw merasa senang. Jadi menurut gw gak salah kalau kita juga buat teman kita itu senang.

Alasan gw adalah hanya memberi ucapan. Niatan dalam hati pun tidak untuk ikut merayakan, tapi lebih ikut senang bahwa mereka bisa merayakan bersama keluarga.

Bukannya gw menutup mata sama hadist2, pendapat2 ulama, dsb. Ini lebih ke nilai yang gw anggap lebih penting.

Thats it for today.

Happy HOLIday!!!

Graduation

December 8, 2011 § Leave a comment

News: Finally.

Maman*, aku ulang tahun.

July 10, 2011 § 2 Comments

Masih teringat sewaktu berpamitan pada kedua orangtua tadi pagi. Ibu selalu ingat ulang tahunku , meski dia selalu lupa ulang tahunnya sendiri. Berbeda dengan tadi pagi… Berita duka dua kali datang ke keluargaku dalam satu bulan ini. Pakde ku (kakak pertama ibuku) meninggalkan kami karena lever yang berubah menjadi kanker. Keluarga kami berduka. Rumah Beliau yang selalu kami datangi ketika lebaran Idul Fitri maupun lebaran Idul Adha. Rumahnya juga yang selalu kami keluhkan karena jauh dan selalu macet ketika arah pulang. Aku melihat ibuku matanya sembap setelah sekian lama tidak menangis. Kalau tidak salah ketika nenekku meninggal, ketika umurku masih belasan.
Yang ku ingat tentang pakde ku, jika kami tidak saling berkunjung dalam jangka waktu lama, maka beliau akan menelpon kami. Menanyakan kabar kami. Sejak beliau sakit, ibuku rutin menelponnya. Ibuku terbilang paling dekat dibandingkan dengan yang lain. Ibuku anak kelima dari lima bersaudara. Ibuku bukan adik yang selalu nurut apa kata kakak-kakaknya. Ibuku selalu punya pendapatnya sendiri. Ibuku pun seorang ibu rumah tangga terbaik yang pernah ku kenal. Ibuku memang bekerja dirumah. Tapi dia bukannya ibu-ibu yang hanya bisa rumpi dan menonton tivi.
Ibuku selalu membangunkanku untuk solat shubuh. Kemudian Beliau membuang sampah ke tempat pembuangan sampah besar diujung jalan tanpa beralaskan sandal. Demi kesehatan katanya. Kalimat pertamanya ketika aku keluar kamar adalah menu sarapan apa yang kuinginkan hari itu. Apapun pintaku sebisa mungkin Beliau carikan. Ibuku berbeda dengan orang tua sekitarku yang kulihat suami atau anak-anaknya mencari sarapan sendiri. Setelah anggota keluarga sudah ditanyakan menu sarapannya, Beliau pergi ke pasar. Sebelum itu juga menanyakan menu apa yang ingin kami dapatkan pada hari itu. Ibuku jarang sekali sarapan, katanya perutnya selalu tidak enak kalau makan pagi-pagi. Setelah itu, lanjut ke aktifitas cuci baju. Hingga kini, rumah kami tidak pernah tersentuh oleh pembantu. Menurut orang tuaku lebih baik uangnya dikasih ke anak. Selagi bisa melakukannya sendiri kenapa harus meminta orang lain. Setelah itu, baru ibuku mandi dan istirahat sejenak. Karena sekarang harus mengurus keponakanku yang pintar itu, jam istirahat Ibuku disamakan dengan jam tidur keponakanku. Kebayang kalau Raka gak mo bobo siang. Selagi mengurus Raka, Beliau masih bisa menangani dapur dan beberes rumah di sore hari. Vous pouvez imaginer? Makanya, sekarang kalau week-end kami menuruti kemanapun Ibuku ingin pergi.
Berbeda dengan tadi pagi, Ibuku meminta maaf lupa memberiku selamat ulang tahun. Pagi itu harus ku ingatkan. Pagi tadi juga yang membuat ulang tahunku mengharu biru. Ibuku msih berduka karena sehari sebelumnya, kakak keduanya (bude) meninggalkan kami. Beliau dengan cepat meninggalkan kami. Penyakitnya terindikasi tumor ganas di pankreasnya. Lalu positif sudah berada di stadium empat. Jarak waktu tervonis sangat dekat. Belum ada empat puluh hari pakde, kami kehilangan satu anggota keluarga lagi. Ucapan ulang tahunku dari Ibuku berbeda. Ibuku gemetar ketika mengucapkannya. Beliau berpesan semoga urusanku beres bulan ini dan memintaku membacakan surat yasin untuk bude ku. Sampai kalimat ini selesai diketik, aku masih menangis. Teringat ekspresi muka Ibuku tadi pagi. Betapa beruntungnya aku dilahirkan dari rahimnya. Mungkin aku berani bilang, betapa beruntungnya Bapakku menjadi suaminya, betapa beruntungnya kakak-kakakku dilahirkan duluan.
Betapa dosanya aku belum bisa memberikan undangan wisuda. Betapa bersalahnya aku belum bisa memberikan suatu kebanggaan yang bisa Beliau pamerkan keteman-temannya.
Pintaku hari ini ku persembahkan ke kedua orangtua ku. Berikanlah mereka umur panjang, Tuhan. Istirahatkan lah sejenak keluarga ku dari berita duka. Amin.
6 Juli 2011
*maman [mamong] = ibu

Ge-er liat-liat donk.

June 29, 2011 § 4 Comments

Hari ini abis sarapan di tempat bubur langganan, gw n temen gw pulang dalam keadaan kenyang dan senang. Masuk komplek rumah kontrakkan temen gw, dari jauh udah ada anjing imut yang jalannya aja malu-malu. Tuh Anjing! talinya kelepas n lama-lama mendekati temen gw. Tapi mana gw tau kalau dia sukanya ngajak main. Setelah dia ngedeketin temen gw, gw lah yang dia ajak main. Udah tau gw takut ma anjing! n gw gak tau apa-apa tentang anjing itu. Anjing! mungil itu katanya gak pernah gigit, gonggong aja imut. Sekali lagi mana gw tau.
Lama-lama kok dia ngedeketin gw. Eh seriusan dia deket banget. Alhasil gw langsung lari gara-gara panik. Malah diudak lagi ma dia. Semakin gw kenceng larinya, semakin dia kenceng pula ngejar gw. @#$%^&*(). Merde! Ketemu jalan buntu, gw balik badan donk. Pikiran gw udah kemana-mana donk. Tapi ternyata sodara-sodara, pas gw balik badan eeeeeeeehhhhhhhh dia langsung balik badan juga. Udah. Slesai sampai situ aja nemenin dia “main”. -____________-.
Pas aksi kejar-kejaran dalam rangka gw-nya kegeeran, gw gak ngerasain kalau jempol kaki kiri gw udah berdarah. Kukunya setengah udah nganga. Mamiiiiiiihhhhhh. Kukunya lepas. Perih. Sakit.
Ini gw masukkin fotonya. Sorry ya kalau disturbing picture. Nih linknya https://howaboutme.files.wordpress.com/2011/06/29062011004.jpg.

Langsung ke dokter 24jam. Minta dibius lokal. Gw orang yang gak bisa nahan sakit. Terima kasih kepada temanku Buntal (bukan nama sebenarnya) yang mau jadi pelampiasan selama kaki gw dioperasi kecil ma dokter.

Pelajaran hari ini, rajin lari dan kemana-mana siap ma sepatu running.